Gambaran Pasar

Harga emas merosot ke bawah $3.380 per ounce pada Kamis, memperpanjang pelemahan lebih dari 1% dari sesi sebelumnya. Penurunan ini terjadi seiring meningkatnya optimisme terhadap kesepakatan dagang lanjutan antara AS dan mitra utama, yang mengurangi daya tarik emas sebagai aset lindung nilai. Uni Eropa dikabarkan makin dekat dengan kesepakatan tarif 15% untuk barang masuk ke AS, yang akan

Sterling Menguat Berkat Kesepakatan Dagang AS–Inggris Poundsterling tetap berada di jalur penguatan setelah Inggris dan Amerika Serikat menyepakati perjanjian dagang baru. Sementara itu, ketegangan perdagangan global semakin meningkat, karena AS menetapkan tarif baru antara 30% hingga 35% terhadap Uni Eropa, Kanada, dan Meksiko mulai 1 Agustus. Oleh karena itu, banyak investor mulai beralih

Harga Emas Tembus $3.400, Jadi yang Tertinggi Sejak Juni Harga emas melesat menembus $3.400 per troy ounce, mencatat rekor tertinggi sejak pertengahan Juni. Dolar AS yang terus melemah dan penurunan imbal hasil obligasi memicu lonjakan permintaan aset safe haven. Karena kondisi pasar global semakin tidak menentu, investor memilih emas sebagai pelindung nilai yang lebih aman. Ketegangan

Dolar Australia kembali turun di bawah level $0.65 pada awal pekan ini, memperpanjang tren pelemahan yang terjadi sejak minggu lalu. Sentimen pasar masih berhati-hati menjelang rilis risalah rapat RBA dan pidato Gubernur Michele Bullock, setelah bank sentral secara mengejutkan mempertahankan suku bunga acuan di 3,85%, berlawanan dengan ekspektasi pemangkasan 25 bps. Meskipun keputusan

Regulasi Kripto AS Dorong Optimisme PasarBitcoin kembali meroket dan mencapai $120.000 pada Jumat (18/07/25), nyaris menyentuh rekor tertinggi sebelumnya. Lonjakan ini terjadi setelah Kongres AS meloloskan undang-undang kripto besar pertama. Presiden Donald Trump diperkirakan segera menandatangani regulasi tersebut. Aturan baru ini menetapkan kerangka hukum untuk stablecoin, yakni token digital

Ekspor Menurun, Yen Langsung Tertekan Pada Kamis (17/7), yen Jepang melemah tajam ke level 148 per dolar AS. Penyebab utamanya adalah rilis data perdagangan Juni 2025 yang mengecewakan. Surplus dagang Jepang turun drastis menjadi JPY 153,1 miliar, padahal pasar memperkirakan angka jauh lebih tinggi, yakni JPY 353,9 miliar. Selain itu, ekspor juga merosot 0,5% secara tahunan untuk bulan kedua

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) bergerak naik mendekati $67 per barel pada Rabu, mengurangi kerugian setelah dua hari penurunan. Penguatan ini didorong oleh sinyal positif dari Amerika Serikat dan Tiongkok terkait permintaan minyak. Oleh karena itu, musim perjalanan musim panas yang ramai dan peningkatan konsumsi bensin di AS menunjukkan prospek permintaan yang cerah. Sementara

Ancaman Tarif Trump Dorong Permintaan Emas Harga emas (XAU/USD) naik mendekati $3.350 pada sesi Asia hari Selasa, terdorong oleh lonjakan permintaan aset safe haven. Pendorong utama pergerakan ini berasal dari pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengancam akan memberlakukan tarif 100% terhadap Rusia jika tidak ada kesepakatan damai dalam 50 hari. Ketegangan geopolitik tersebut memicu

Ketegangan Dagang Dorong Permintaan Yen Yen Jepang mulai menguat terhadap dolar AS di awal pekan, setelah sebelumnya melemah. Penguatan ini terjadi seiring meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap perang dagang global. Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif 30% atas impor dari Uni Eropa dan Meksiko, yang akan berlaku mulai 1 Agustus. Sebagai respons, para pemimpin Uni Eropa dan Meksiko

Serangan Houthi Dorong Kekhawatiran Pasokan Harga minyak mentah WTI menembus kembali level $67 per barel pada Jumat, setelah sempat melemah sehari sebelumnya. Kenaikan ini terjadi karena meningkatnya risiko geopolitik, terutama setelah kelompok Houthi menyerang kapal kargo di Laut Merah dan menenggelamkan dua di antaranya. Aksi tersebut memicu kekhawatiran pasar terhadap potensi gangguan