Gambaran Pasar

Emas mencetak rekor baru di level sekitar $3.650 per ons pada Selasa (09/09/25), didorong ekspektasi kuat bahwa The Fed akan memangkas suku bunga beberapa kali hingga akhir tahun. Laporan ketenagakerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan Jumat lalu membuat pasar mulai memperhitungkan tiga kali pemangkasan tahun ini, termasuk penurunan 25 bps pada pertemuan pekan depan. Fokus investor kini

Yen Jepang melemah menembus level 148 per dolar pada awal pekan ini, berbalik arah dari penguatan sebelumnya setelah Perdana Menteri Shigeru Ishiba mengumumkan pengunduran dirinya. Langkah tersebut terjadi usai kekalahan dalam pemilu nasional tahun lalu serta meningkatnya perpecahan internal di partai yang berkuasa. Situasi ini juga diperburuk dengan kegagalan Jepang mengamankan kesepakatan

Harga emas turun 0,48% ke level $3.542 seiring penguatan Dolar AS meski data ekonomi terbaru justru memicu ekspektasi kuat bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan September mendatang. Sentimen ini muncul setelah data klaim pengangguran awal meningkat, defisit perdagangan melebar, sementara indeks jasa ISM mencatat pertumbuhan tercepat dalam enam bulan terakhir. Pelemahan pasar

Yen Jepang kembali menguat menembus level 148 per dolar pada Kamis (04/09/25), setelah sempat tertekan pada sesi sebelumnya. Penguatan ini dipicu melemahnya dolar AS usai rilis data ketenagakerjaan yang lebih lemah dari perkiraan, sehingga memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve dalam waktu dekat. Dari sisi domestik, Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda menegaskan sikap

Harga minyak mentah WTI bertahan di sekitar USD 65,7 per barel pada Rabu, menjaga kenaikan lebih dari 1% dari sesi sebelumnya. Penguatan ini dipicu oleh sanksi terbaru Amerika Serikat terhadap perusahaan pelayaran dan kapal yang terhubung dengan pengusaha Irak-Kittitian karena terlibat dalam pengiriman minyak Iran yang disamarkan sebagai minyak Irak. Situasi pasokan semakin tertekan setelah

Harga emas melonjak di atas $3,450 dan saat ini diperdagangkan di $3,476, naik 0,87% pada awal pekan. Kenaikan ini terjadi ketika pasar AS sepi akibat libur Labor Day, sementara kekhawatiran tentang independensi Federal Reserve serta ketidakpastian perang dagang membuat arus investasi mengalir ke aset aman seperti emas. Level psikologis $3,500 kini menjadi target utama yang diawasi pelaku

Harga minyak mentah WTI kembali turun ke level $63,8 per barel pada Senin (01/09/25), melanjutkan tren pelemahan dari sesi sebelumnya. Tekanan utama datang dari kekhawatiran pasar terhadap potensi kelebihan pasokan dan prospek permintaan yang lebih lemah. Pelaku pasar kini menanti hasil pertemuan OPEC+ pekan ini, di mana percepatan peningkatan produksi dapat menambah beban pada outlook suplai

Harga emas melonjak ke level tertinggi lima minggu di $3.420 per troy ounce, ditopang oleh melemahnya Dolar AS dan turunnya imbal hasil obligasi Treasury. Meski data ekonomi Amerika Serikat menunjukkan pertumbuhan yang lebih kuat dari perkiraan serta klaim pengangguran yang menurun, investor tetap memburu emas sebagai aset aman di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap independensi Federal

Harga minyak mentah WTI melemah ke sekitar $63,8 per barel pada Kamis, setelah memangkas kenaikan 1% dari sesi sebelumnya. Pelemahan ini dipicu kekhawatiran menurunnya permintaan bahan bakar AS menjelang akhir musim liburan musim panas, serta pengawasan terhadap potensi perubahan pasokan akibat tarif tinggi AS terhadap India. Stok minyak mentah AS turun 2,39 juta barel menjadi 418,3 juta, lebih

Harga emas melemah ke sekitar $3.380 per troy ounce pada Rabu (27/08/25), namun tetap bertahan di dekat level tertinggi dua pekan. Sentimen safe haven masih kuat di tengah kekhawatiran atas independensi The Fed setelah Presiden Trump berupaya mencopot Gubernur Lisa Cook terkait dugaan pelanggaran. Langkah tersebut memicu ketidakpastian politik, dengan analis menilai potensi percepatan