Berita Pasar

Nilai dolar AS melemah pada hari Kamis karena optimisme atas kesepakatan dagang AS-Tiongkok mulai mereda. Indeks Dolar turun 0,3% menjadi 100.580, meskipun masih mencatat sedikit kenaikan mingguan. Sebelumnya, dolar sempat menguat karena adanya jeda tarif antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut. Namun, kebijakan dagang Presiden Trump yang agresif dan tidak konsisten menurunkan

Investor asing kembali masuk ke pasar modal Indonesia dengan total net foreign buy sebesar Rp2,83 triliun pada Rabu (14/5/2025), mendorong IHSG naik lebih dari 2% ke level 6.979,88. Saham BBRI menjadi incaran utama dengan pembelian asing Rp1,24 triliun, disusul BMRI, BBCA, dan BBNI. Penguatan pasar didukung oleh sentimen positif dari dalam dan luar negeri. Data dari Bank Indonesia

Pemerintahan Trump mengumumkan akan mempercepat proses peninjauan lahan federal untuk pengembangan minyak dan gas, dari biasanya satu tahun menjadi hanya enam bulan. Kebijakan ini diumumkan oleh Departemen Dalam Negeri AS sebagai bagian dari strategi percepatan proyek energi nasional. Langkah ini sejalan dengan agenda Energy Dominance Presiden Trump, yang bertujuan meningkatkan pasokan

Bitcoin melonjak hingga menembus level $100.000 setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan dagang dengan Inggris dan sinyal meredanya ketegangan tarif dengan China. Sentimen pasar yang positif membuat Bitcoin mencetak kenaikan mingguan ketiga berturut-turut, bahkan sempat menyentuh level tertinggi tiga bulan di atas $103.000. Meskipun dampak ekonomi dari kesepakatan dagang

Apple berencana menambahkan opsi pencarian berbasis AI ke Safari, yang berpotensi menggeser dominasi Google di iPhone dan mengancam pendapatan iklan Google. Akibat kabar ini, saham induk Google, Alphabet, turun 7,3%, menghapus sekitar $150 miliar dari kapitalisasi pasarnya. Eksekutif Apple Eddy Cue mengatakan pencarian di Safari mulai turun karena pengguna beralih ke AI. Meskipun Google

Dolar AS melemah pada hari Selasa karena investor berhati-hati terhadap aset AS di tengah kekhawatiran pertumbuhan akibat kebijakan perdagangan Presiden Trump. Indeks Dolar turun 0,2% menjadi 99,420, setelah mencatat penurunan bulanan terbesar dalam lebih dari dua tahun pada April. Pasar menanti keputusan suku bunga The Fed, yang diperkirakan tetap tidak berubah, sambil mencermati dampak

XRP menunjukkan potensi untuk breakout besar terhadap Bitcoin, dengan sinyal teknikal yang mengarah pada kemungkinan kenaikan hingga 30%. Pasangan XRP/BTC telah bergerak sideways dalam rentang yang makin menyempit, menarik perhatian para trader yang menanti pergerakan besar berikutnya. Indikator Bollinger Bands pada chart XRP/BTC terlihat mengecil tajam, menandakan potensi breakout yang

XRP menunjukkan potensi untuk breakout besar terhadap Bitcoin, dengan sinyal teknikal yang mengarah pada kemungkinan kenaikan hingga 30%. Pasangan XRP/BTC telah bergerak sideways dalam rentang yang makin menyempit, menarik perhatian para trader yang menanti pergerakan besar berikutnya. Indikator Bollinger Bands pada chart XRP/BTC terlihat mengecil tajam, menandakan potensi breakout yang

Futures indeks saham AS naik pada hari Kamis, didorong oleh lonjakan saham teknologi besar seperti Microsoft dan Meta. Microsoft melonjak hampir 9% dalam perdagangan prapembukaan setelah memperkirakan pertumbuhan kuat pada bisnis cloud Azure-nya. Sementara itu, Meta naik 6,3% berkat pendapatan yang melampaui ekspektasi, didorong oleh kinerja iklan yang sangat kuat. Kinerja solid dari

Sebagian besar mata uang Asia melemah pada hari Kamis dalam perdagangan yang sepi karena libur, sementara dolar AS sedikit menguat setelah mencatat pelemahan tajam sepanjang April. Yen Jepang turut melemah setelah Bank of Japan (BOJ) mempertahankan suku bunga tetap namun memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dan inflasi, memicu sentimen dovish di pasar. Pasar regional, termasuk China, tutup