Berita Pasar

Yen Jepang menguat ke kisaran 145 per dolar AS pada Jumat, pulih dari pelemahan sebelumnya setelah inflasi inti naik ke 3,7%—tertinggi sejak Januari 2023. Data ini memperkuat ekspektasi bahwa Bank of Japan (BOJ) bisa melanjutkan pengetatan kebijakan guna mengendalikan tekanan harga. BOJ pekan ini menahan suku bunga di 0,5%, namun mencatat bahwa kenaikan upah mulai diteruskan ke harga

Indeks dolar AS bertahan di level 98,9 pada Kamis, setelah penguatan awal pekan ini. Federal Reserve mempertahankan suku bunga dan menegaskan pendekatan berbasis data. Ketua Jerome Powell memperkirakan inflasi bisa naik akibat tarif Presiden Trump, sementara proyeksi pertumbuhan dipangkas dan dua kali pemangkasan suku bunga tahun 2025 tetap direncanakan, mengejutkan pasar. Di sisi lain,

Harga minyak stabil pada perdagangan Asia hari Rabu setelah lonjakan lebih dari 4% sehari sebelumnya akibat konflik Israel-Iran yang memicu kekhawatiran gangguan pasokan. Brent turun tipis ke $76,40 per barel dan WTI turun ke $73,19. Ketegangan meningkat setelah pernyataan Presiden AS Donald Trump dan laporan kemungkinan keterlibatan langsung AS dalam konflik. Konflik Israel-Iran masih

Harga minyak naik di perdagangan Asia pada Selasa setelah Presiden AS Donald Trump memperingatkan Teheran terkait konflik Israel-Iran, memicu kekhawatiran gangguan pasokan. Namun, lonjakan harga segera terpangkas setelah pejabat AS menyatakan negara itu tidak akan ikut campur langsung, meredakan kecemasan pasar akan eskalasi cepat. Ketegangan meningkat usai Trump menyerukan evakuasi dari

Nilai tukar yen Jepang turun ke level 144,2 per dolar AS pada hari Senin. Penurunan ini terjadi karena dolar AS menguat, didorong oleh meningkatnya permintaan aset aman di tengah konflik antara Israel dan Iran. Kedua negara saling menyerang fasilitas energi, yang membuat harga minyak dunia naik tajam dan memicu kekhawatiran pasar. Kenaikan harga minyak bisa membuat bank sentral Amerika

Pasar kripto jatuh tajam pada Kamis malam setelah laporan serangan udara Israel ke Iran memicu kekhawatiran global. Ketegangan yang meningkat di Timur Tengah membuat investor menjauhi aset berisiko seperti Bitcoin dan Ethereum. Situasi ini memicu aksi jual besar-besaran, menyebabkan harga kripto turun drastis. Bitcoin turun 4,5% dalam 24 jam terakhir, diperdagangkan di $103.802, sementara

Harga emas naik ke sekitar $3.370 per ounce pada Kamis, seiring meningkatnya ketegangan antara AS dan Iran serta munculnya sinyal kebijakan perdagangan baru dari Presiden Donald Trump. Pemerintah AS memerintahkan staf kedutaan di Baghdad untuk meninggalkan wilayah tersebut setelah Iran mengancam akan menyerang pangkalan militer AS jika negosiasi nuklir gagal. Situasi geopolitik yang memanas

Indeks dolar AS bertahan stabil di sekitar level 99 pada hari Rabu, bergerak dalam kisaran sempit karena pelaku pasar menanti rilis data Indeks Harga Konsumen (CPI) terbaru. Data ini dinilai penting karena dapat mengungkap dampak nyata dari kebijakan tarif yang baru diberlakukan. Sikap hati-hati investor mencerminkan kekhawatiran akan prospek inflasi dan arah kebijakan moneter ke depan,

Harga emas tergelincir ke bawah $3.310 per ons pada hari Selasa, setelah meredanya ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok menekan permintaan aset safe haven. Optimisme pasar meningkat sejak dimulainya pembicaraan tingkat tinggi di London, yang bertujuan memperkuat gencatan senjata dalam konflik dagang yang sebelumnya telah meluas. Para pejabat memandang pertemuan ini secara

EURUSD bergerak tenang di atas level 1.1400 pada sesi Asia hari Kamis, menanti keputusan suku bunga dari Bank Sentral Eropa (ECB). Pasar memperkirakan ECB akan memangkas suku bunga fasilitas deposito sebesar 25 basis poin menjadi 2%, sebagai bagian dari kebijakan pelonggaran yang telah berlangsung sejak tahun lalu. Langkah ini didorong oleh tren penurunan inflasi di kawasan euro, yang