Berita Pasar

Harga emas berjangka bertahan stabil di kisaran $3.590 per ons (dekat rekor tertinggi $3600 per ons) pada Senin (08/09/25), mendekati rekor tertingginya, setelah laporan ketenagakerjaan AS yang lemah memicu ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed bulan ini. Data Agustus menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja lebih rendah dari perkiraan, sementara tingkat pengangguran naik ke posisi

Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat, didorong ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed setelah data tenaga kerja terbaru menunjukkan tanda perlambatan. Indeks S&P 500 naik 0,8% mencetak rekor baru, Nasdaq bertambah 0,9%, dan Dow Jones melonjak 350 poin. Data menunjukkan pertumbuhan tenaga kerja swasta hanya 54 ribu pada Agustus, jauh di bawah perkiraan, sementara klaim

Indeks dolar bertahan di kisaran 98,1 pada Kamis (04/09/25) setelah melemah sehari sebelumnya, seiring pasar menanti data tenaga kerja terbaru yang berpotensi memengaruhi arah suku bunga. Fokus utama tertuju pada laporan ADP payroll yang diperkirakan menunjukkan pelemahan perekrutan, serta klaim pengangguran mingguan yang kemungkinan meningkat tipis. Selain itu, perhatian juga tertuju

Harga emas menyentuh rekor baru di kisaran USD 3.547 per ons pada sesi Asia Rabu (03/09/25) pagi. Namun, laju penguatan mulai tertahan karena pasar sudah jenuh beli dan penguatan tipis Dolar AS menekan minat terhadap emas. Prospek Dolar AS sendiri terbatas karena pelaku pasar semakin yakin The Fed akan memangkas suku bunga bulan ini. Mereka bahkan memperkirakan dua kali pemotongan

Bitcoin Menguat Tipis Setelah Sentuh Level Terendah Dua BulanHarga Bitcoin naik tipis setelah sempat anjlok ke posisi terendah sejak Juli. Aksi jual besar-besaran dari dompet “whale” lama dan perpindahan aset ke Ethereum menjadi sorotan, sementara investor menunggu data ketenagakerjaan AS yang akan rilis akhir pekan ini. Di saat yang sama, arus keluar dari ETF Bitcoin berbanding terbalik

IHSG Ambruk di Tengah Aksi Demo dan Sentimen GlobalIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka terjun hingga 2,69% atau turun 210,39 poin ke level 7.620,10 pada perdagangan Senin (1/9/2025). Selang beberapa menit, koreksi semakin dalam mencapai 3,51%. Nilai transaksi tercatat Rp970,79 miliar dengan 954 juta saham berpindah tangan melalui 76.012 kali transaksi. Meski diwarnai aksi demonstrasi

Indeks Dolar AS bertahan di kisaran 97,9 pada Jumat (29/08/25), menghentikan penurunan beruntun jelang rilis data inflasi PCE, indikator favorit The Fed. Core PCE diperkirakan naik 2,9% secara tahunan pada Juli, menjadi laju tercepat dalam lima bulan terakhir. Sementara itu, data revisi menunjukkan pertumbuhan ekonomi kuartal II lebih kuat berkat dorongan investasi bisnis dan

Indeks S&P 500 menguat tipis karena investor bersiap menghadapi laporan laba Nvidia yang sangat dinantikan. Nasdaq naik 0,1% dan Dow bertambah 135 poin. Sementara itu, saham Nvidia relatif stabil, meski opsi menunjukkan potensi perubahan nilai pasar hingga $260 miliar. Para analis memperkirakan Nvidia akan mencatat pertumbuhan laba 49% dan pendapatan 53% dibanding tahun lalu, tetapi

Pasangan mata uang EURUSD turun mendekati level 1,1630 pada perdagangan sesi Asia, Rabu (27/08/25). Tekanan jual muncul setelah ketidakpastian politik di Prancis semakin membebani Euro, menyusul ancaman terhadap pemerintahan minoritas Perdana Menteri François Bayrou. Tiga partai oposisi menolak memberikan dukungan dalam pemungutan suara kepercayaan atas paket anggaran senilai €44 miliar

Harga emas naik di atas $3,370 per ounce pada Selasa (26/08/25), mencapai level tertinggi dua minggu terakhir. Lonjakan ini dipicu ketidakpastian politik setelah Presiden Donald Trump memecat Gubernur Federal Reserve Lisa Cook, menimbulkan kekhawatiran tentang independensi bank sentral AS. Langkah Trump menambah tekanan pasar, di tengah sinyal Ketua Fed Jerome Powell pekan lalu yang