
Harga Minyak WTI Melemah ke $67: Gejolak Timur Tengah & Tarif AS Bayangi Pasar
Harga minyak mentah WTI bergerak turun mendekati $67 per barel pada Jumat (18/07/25), menghapus sebagian kenaikan dari sesi sebelumnya. Pasar menghadapi tarik-menarik antara kekhawatiran pasokan dan ketidakpastian kebijakan tarif AS. Serangan drone di wilayah Kurdistan Irak telah mengurangi produksi hingga 150.000 barel per hari, sementara serangan Israel di Suriah dan ketegangan regional lainnya meningkatkan sentimen risiko.
Di sisi lain, permintaan musiman turut memberikan dukungan. Rata-rata konsumsi global mencapai 105,2 juta barel per hari sepanjang Juli berdasarkan survei pasar. Penurunan tajam cadangan minyak mentah AS juga menambah faktor positif. Namun, potensi pencabutan pemangkasan produksi oleh negara produsen utama serta ketidakjelasan arah tarif AS hingga setelah 1 Agustus membuat reli harga tertahan.
Secara mingguan, minyak WTI tercatat turun lebih dari 1%, menjadi pelemahan pertama dalam tiga pekan terakhir. Pernyataan Presiden Trump yang memberi Rusia tenggat 50 hari untuk menyepakati gencatan senjata turut menenangkan kekhawatiran akan sanksi yang dapat mengganggu pasokan global, memberi tekanan tambahan pada pergerakan harga minyak.
USOIL SPOT – Technical Analysis

WTI berisiko turun lebih lanjut akibat tekanan dari zona supply dan sinyal pelemahan struktur pasar, dengan target di bawah $66.
OPINI ANALIS ZFX
Harga WTI Oil Spot saat ini menghadapi tekanan teknikal yang signifikan setelah gagal menembus area supply di kisaran $67,5–$68,3. Terlihat jelas bahwa setiap kali harga mendekati level tersebut, tekanan jual langsung muncul—terkonfirmasi oleh tiga rejection sebelumnya yang membentuk pola lower high. Kondisi ini memperkuat potensi resistensi kuat di atas.
Break of Structure (BoS) telah terjadi, menandakan pergeseran momentum dari bullish ke bearish. Dengan pendekatan Fibonacci retracement, harga kini berada di dekat level 61,8% (sekitar $66,8) dan berpeluang mengalami pullback sebelum melanjutkan tren penurunan. Jika tekanan jual kembali meningkat, level kunci di $65,9 dan $65,3 bisa menjadi target jangka pendek.
Skenario penurunan lebih dalam dapat mendorong harga menuju support utama di $64,4, bahkan berpotensi menyentuh proyeksi ekstensi -27,2% di sekitar $63,3. Selama harga tidak mampu menembus validasi resistance di atas $68, tren korektif tetap dominan. Trader sebaiknya waspada terhadap sinyal pembalikan di area supply sebelum mengambil keputusan.
Baca juga: Indeks Dolar AS (DXY) Berisiko Membentuk Puncak di 2025: Pola Mirip 2017?
Promo Spesial dari ZFX Indonesia:
- Mulai Perjalanan Trading Anda di ZFX GO Journey
- Trading jadi Halal dengan Free Swap ZFX
- Diskusi dan Belajar Trading Gratis, Gabung Z Academy!
- Mulai Trading!
——
Peringatan Risiko: Konten di atas hanya untuk referensi dan tidak mewakili posisi ZFX. ZFX tidak menanggung segala bentuk kerugian yang disebabkan oleh operasi perdagangan apa pun yang dilakukan oleh artikel ini. Harap tegas dalam pemikiran Anda dan lakukan pengendalian risiko yang sesuai.
—————————————————————————————————————————
ZFX (Zeal Capital Market) is an FCA & FSA licensed online Forex & CFD broker providing more than 100 products for Forex, commodities, stock indices, and share CFDs. Open a trading account with min. USD 50 deposit and download our MT4 trading platform now!