Berita Pasar

Harga emas sempat turun ke kisaran $3,750 per ons pada Rabu (24/09/25), meski masih berada dekat rekor tertinggi yang tercatat sehari sebelumnya. Tekanan muncul setelah komentar terbaru dari Federal Reserve, di mana Ketua Jerome Powell menegaskan perlunya menyeimbangkan inflasi yang tetap tinggi dengan pasar tenaga kerja yang mulai melemah. Ia menyebut kondisi saat ini sebagai situasi yang

Harga emas naik ke sekitar $3,690 per ons pada Senin (22/09/25), mendekati level tertinggi sepanjang masa. Kenaikan ini dipicu oleh antisipasi pasar terhadap data inflasi Amerika Serikat dan pernyataan pejabat Federal Reserve yang akan menjadi petunjuk arah kebijakan moneter selanjutnya. Sentimen positif juga masih berlanjut setelah The Fed memangkas suku bunga untuk pertama kalinya tahun

Yen Jepang menguat menembus level 147,5 per dolar pada Jumat (19/09/25), setelah Bank of Japan (BoJ) mempertahankan suku bunga acuan di 0,5% untuk kelima kalinya berturut-turut. Keputusan ini sesuai perkiraan pasar, di mana BoJ menilai ekonomi masih pulih secara moderat, meski beberapa sektor menunjukkan kelemahan. Bank sentral juga mengumumkan langkah tegas dengan mulai melepas kepemilikan

Indeks dolar melemah ke level 96,7 pada Rabu, menyentuh posisi terendah 2,5 bulan dan sudah turun sekitar 1% sepanjang pekan ini. Tekanan ini muncul karena pelaku pasar menanti keputusan kebijakan moneter Federal Reserve yang diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin. Pasar bahkan memperkirakan total penurunan mencapai 67 basis poin hingga akhir tahun, didorong oleh data

Harga emas mencetak rekor tertinggi baru di $3.680 per ons, menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve selama dua hari. Pasar hampir yakin The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 bps pada Kamis dini hari nanti, yang menjadi pemotongan pertama sejak Desember, dengan ekspektasi pelonggaran bisa berlanjut hingga tahun depan. Fokus investor juga tertuju pada rilis proyeksi ekonomi

Yen menguat ke kisaran 147,5 per dolar pada Senin (15/09/25), berhasil pulih dari sebagian pelemahan pekan lalu. Perhatian pasar kini tertuju pada rapat kebijakan Bank of Japan (BOJ), di mana bank sentral diperkirakan tetap mempertahankan suku bunga di level 0,5%. BOJ menghadapi tantangan dari faktor domestik maupun risiko global, termasuk dampak tarif impor AS yang bisa memengaruhi

Harga emas kembali menguat ke kisaran $3.640 per ounce pada Jumat (12/09/25), mendekati rekor tertinggi dan mencatat reli mingguan keempat berturut-turut. Sentimen positif ini didorong oleh ekspektasi kebijakan moneter AS yang lebih longgar setelah data menunjukkan inflasi tahunan tetap stabil, sementara klaim pengangguran naik ke level tertinggi dalam empat tahun, menegaskan pelemahan pasar

Indeks dolar AS bertahan di kisaran 97,8 pada Kamis (11/09/25), stabil untuk sesi kedua berturut-turut. Pelaku pasar menanti rilis data inflasi konsumen Agustus yang berpotensi memperkuat spekulasi pemangkasan suku bunga The Fed hingga 50 basis poin. Sehari sebelumnya, data menunjukkan harga produsen turun 0,1% pada Agustus setelah revisi penurunan dari 0,7% pada Juli, berlawanan dengan

Harga minyak mentah WTI menguat untuk sesi ketiga berturut-turut pada Rabu (10/09/25), didorong kekhawatiran gangguan pasokan akibat meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Militer Israel mengumumkan serangan terhadap pimpinan Hamas di Doha, Qatar, hanya beberapa jam setelah memperingatkan rencana serangan ke Gaza City. Eskalasi ini langsung memicu lonjakan sentimen bullish di pasar

Perak bertahan di sekitar $41,2 per ons pada Selasa (09/09/25), mendekati level tertinggi sejak 2011, seiring meningkatnya harapan pemangkasan suku bunga oleh The Fed yang mendongkrak permintaan logam mulia. Pasar juga menanti revisi data ketenagakerjaan AS untuk periode April 2024–Maret 2025, di mana para ekonom memperkirakan adanya koreksi turun hingga 800 ribu pekerjaan, sinyal bahwa